Presiden Palestina Mahmud Abbas memerintahkan Hamas untuk mengakhiri kup mereka di Jalur Gaza. Pernyataan itu disampaikan usai bertemu Presiden Mesir, Husni Mubarak, membahas pengawasan perbatasaan Mesir - Jalur Gaza.
Hancurnya tembok pemisah di Jalur Gaza |
Dengan dimediasi oleh Mesir, Presiden Palestina Mahmud Abbas dan utusan Hamas melangsungkan pertemuan secara terpisah di Kairo. Setelah berbicara dengan Presiden Mesir Husni Mubarak, Abbas mengatakan hanya otoritas Palestina yang boleh mengontrol perbatasan Jalur Gaza, di bawah kesepakatan sebelumnya antara otoritas Palestina, Mesir, Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sebelumnya Abbas telah mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara Arab untuk mengendalikan perbatasan Rafah.
Perintah Abbas bagi Hamas itu sekaligus penolakan terhadap tuntutan Hamas untuk dapat terus mengendalikan Jalur Gaza. Sementara itu pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa Hamas, tidak dapat menerima keputusan itu, sebaliknya ingin tetap memegang peranan kunci di Jalur Gaza.
Menanggapi pertemuan tersebut mantan menteri pendidikan di masa pemerintahan Yassir Arafat, Hanan Aschrawi berujar: “Sebenarnya kita harus menyelesaikan masalah internal itu sendiri, sebab itu merupakan tanggung jawab kita. Kami berterimakasih kepada usaha dari pihak ketiga yang berusaha menengahi, seperti misalnya Mesir, Arab Saudi dan prakarsa Palestina itu sendiri. Tapi kepada pihak-pihak itu sendiri kami minta untuk tetap menghormati hak-hak warga Palestina dan tidak menyatakan bahwa kami terpecah belah.”
Perbatasan di Jalur Gaza terbuka setelah sejumlah anggota militan Hamas meledakkan tembok perbatasan. Dengan jebolnya tembok pembatas di Jalur Gaza, sekitar satu juta penduduk Palestina pergi ke Mesir lewat perbatasan Rafah, untuk memperoleh barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari. Selama ini kebutuhan pokok itu sukar mereka dapatkan, akibat isolasi pasokan oleh Israel, sebagai reaksi atas serangan-serangan roket yang diluncurkan oleh Hamas.
Sebelum diambil alih oleh Hamas, Juni tahun lalu, pintu perbatasan Rafah merupakan gerbang penduduk di kawasan Jalur Gaza menuju ke dunia luar. Setelah jebolnya tembok pemisah, Mesir yang memiliki tanggung jawab keamanan di perbatasan ikut kewalahan menghalau lalu lalangnya penduduk Jalur Gaza yang menyeberang ke Mesir.(AP)