Cinta tidaklah sekedar harapan , keinginan, kebutuhan, hasrat meraih kebahagiaan. Cinta itu memberi, berkorban, memaafkan, cinta itu ihklas tanpa suatu harapan, dan cinta itu penuh kesabaran. Dalam kisah ini saya menulis cerita bahwa betapa sebenarnya cinta sejati tidaklah harus berbalas dengan kesenangan. Tetapi bisa mencintai seseorang adalah suatu kebahagiaan meski berakhir dengan kepedihan dan terluka serta penyesalan. Sebuah cerita pilu dalam percintaan sering kali terdengar di telinga kita bahkan beranjak usia usia manulapun perpisahan sering terjadi.
Dalam sebuah kisah ada seorang wanita yang membenci dirinya sendiri, bahkan orang disekelilingnya ia benci karena keadanyanya yang buta. Namun ia masih merasa sdikit bahagia karna ada seseorang yang selalu menemaninya, yang setia mendengarkan keluh kesahnya. Seorang laki-laki yang sayang dan cinta kepadanya meski ia buta. Bahkan saking cintanya berniat untuk melamarnya. Tapi si wanita menolak, ia mau kalau matanya sudah bisa melihat dunia dan normal. Ia nggak mau karna buta tidak bisa membahagiakan silelaki nantinya, akhirnya do’anya terkabul akibat ada seseorang yang mendonorkan matanya dan ia bisa melihat warna-warni keindahan dunia. Kemudian niat si lelaki untuk melamar pun dilakukan, tapi setelah si wanita mengetahui keadaan si lelaki wanita itu malah menolak karna si lelaki itu ternyata buta. Dengan hati yang terluka si lelaki itupun akhirnya pergi dan hanya meninggalkan secarik kertas untuk si wanita yang bertuliskan “tolong jaga baik-baik mataku”.
Cinta sejati tak harus memiliki.
