Air dan lumpur semburan itu mengandung gas dan bersuhu tinggi.
Lumpur di gresik |
siapa yang memulai, tiba-tiba warga berduyun-duyun mendatangi lokasi semburan lumpur di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Di situ, mereka mengambil air semburan.
Warga rupanya meyakini air semburan yang mengandung gas dan bersuhu tinggi itu bisa menyembuhkan penyakit. “Ini bisa untuk penyakit kaki linu, seperti rematik,” kata Suryani, warga Tuban yang sengaja datang ke lokasi untuk mengambil air semburan akhir pekan lalu.
Suryani tidak sendiri. Ada beberapa orang yang juga sengaja datang ke lokasi ini khusus untuk mengambil air panas bercampur lumpur itu.
Tentu saja, tindakan warga ini tidak direkomendasikan dokter. Kepala Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, dr. Musa Gufron, malah mengimbau warga untuk berhenti mengambili air lumpur panas itu.
“Anjuran saya, bagi yang punya kulit sensitif jangan pernah mencoba. Reaksi sensitivitas setiap orang itu berbeda-beda,” kata Musa Gufron yang menduga air lumpur itu bercampur unsur sulfur.
Kabar soal semburan di Benjeng itu menyebar di kalangan warga sejak Selasa malam 13 November 2012. Di hari pertama, material lumpur bercampur gas itu keluar dari perut bumi dengan ketinggian mencapai 10 meter di atas permukaan tanah.
Pada hari ketiga ketinggian berkurang menjadi tiga meter. Keluarnya material cair dan keruh itu disertai suara gemuruh dan bau tidak sedap. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik membangun tanggul setinggi satu meter, selebar 50 cm, dan panjang 300 meter, untuk mencegah luberan lumpur tidak merendam rumah warga.