DWI PAMBUDO/JPNN TERBUKA DIEVALUASI: Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan pidato politik saat menghadiri pembukaan Rapimnas IV Partai Golkar di Jakarta, Senin (29/10). Salah satu agenda Rapimnas adalah strategi pencalonan Aburizal Bakrie pada Pilpres 2014. |
Jika Gagal Dongkrak Elektabilitasnya
JAKARTA–Peneliti dan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyarankan kepada Partai Golkar untuk memberikan deadline kepada tim sukses pencapresan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie dalam mendongkrak popularitas dan eletabilitasnya. Sebab, jika pada pertengahan 2013 prediksi perolehan suara Ical masih belum tinggi, bisa dengan cepat menggantinya dengan calon lain.
Dengan elektabilitas Ical yang rendah, maka sangat mungkin Golkar akan kalah dalam Pilres 2014. Dengan demikian, kata Muhtadi, Partai Golkar harus memikirkan calon lain, yang elektabilitasnya bisa ditingkatkan. “Saya pikir kalau Ical diusung Golkar, masih kalah dari Prabowo dan Megawati,” kata Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia Burhanudin Muhtadi, kemarin (28/10).
Burhan mengatakan, tim Sukses Ical harus bekerja keras mendongkrak nama Ical. Paling lambat pertengahan 2013. Jika hal itu tidak berhasil maka Golkar bisa saja mengalami kegagalan, sehingga capres Partai Golkar harus diganti. Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menurut Burhanuddin, Ical tak perlu khawatir jika pencapresannya dievaluasi dalam Rapimnas IV.
“Rapimnas harusnya jadi bahan evaluasi jangan hanya menerima jadi paket yang sudah diputuskan. Ini bisa juga mendongkrak posisi Golkar. Kenapa Golkar harus takut lakukan evaluasi, jika itu demi kebaikan partainya,” imbuhnya.
Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Political Weather Station (PWS) dan Lembaga Survei Nasional (LSN), hingga kini elektabilitas Ical masih dibawah Jusuf Kalla. Bahkan posisinya mulai dikejar tokoh muda Partai Golkar Priyo Budi Santoso. (dms)