JAKARTA (Arrahmah.com) - Puluhan Ribu massa Forum Umat Islam berdemonstrasi mengecam serangan Israel atas Palestina. Meskipun telah gencatan senjata FUI tetap meminta Israel angkat kaki dari Palestina.
"Target kita bukan gencatan senjata, tapi Palestina merdeka," kata dewan pembina FUI, Habib Muhammad Rizieq Shihab, di depan kantor perwakilan PBB, MH.Thamrin, Jakarta Pusat (24/11).
Massa FUI berkumpul di Bundaran HI setelah shalat Jum'at untuk melakukan aksi unjuk rasa solidaritas bagi Palestina, mereka kemudian bergerak long march menuju kantor perwakilan PBB, FUI sempat mengirimkan delegasi untuk masuk kedalam gedung PBB, akan tetapi tak satupun pegawai PBB yang keluar. Seusai dari kantor PBB, massa bergerak kembali menuju Kedubes AS, Jakarta sebagai titik akhir dari aksi tersebut.
Sekjen FUI, Ustadz Muhammad Al Khaththath dalam pernyataan sikapnya menyatakan bahwa keberadaan dari apa yang menyebut dirinya sebagai negara Zionis Israel yang dibangun di atas tanah kaum muslimin Palestina yang mereka rampas dengan pertolongan imperialis Inggris adalah tidak sah, sebagai negara agresor perampas (daulah ghashibah), yang wajib mengembalikan seluruh tanah yang mereka rampas.
"Oleh karena itu, FUI menyerukan kepada seluruh dunia Islam tetap konsisten dengan sikap awal yaitu menolak keberadaan negara agresor zionis Israel dan menuntut bubarnya pemerintahan Israel dan menyerahkannya kepada kaum muslimin untuk memerintah seluruh wilayah Palestina," kata Sekjen FUI, KH. Muhammad Al-Khaththath saat membacakan pernyataan pers di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat.
Lanjutnya, berbagai tindakan penembakan dan pengeboman yang dilakukan tentara negara perampas Zionis Israel terhadap kaum muslimin di Palestina, baik kepada para pemimpin mereka di Gaza seperti Al Ja'bary, Abdul Aziz Rantisi, Syekh Ahmad Yasin, maupun kepada para penduduk sipil, wanita, dan anak-anak bahkan bayi-bayi adalah tindakan teror dan kezaliman yang pelakunya harus dihukum dengan hukuman mati.
"FUI mengutuk seluruh kejahatan HAM yang dilakukan oleh para petinggi Israel dan menyerukan digelarnya pengadilan kejahatan pelanggaran HAM berat terhadap Netanyahu dan para pejabat dan mantan pejabat tinggi," ungkap Ustadz Al Khaththath.
"Pemerintah harus mengirimkan TNI dan polri untuk membantu rakyat Palestina yang sedang dijajah," tandas Ustadz Al Khaththath.
Selain diisi oleh orasi tokoh-tokoh Islam, seperti Ustadz Abu Jibriel, ustadz Alfian Tanjung, H.Munarman, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, dan lain sebagainya. Massa juga membawa spanduk yang mengutuk serangan Israel kepada Palestina dan spanduk berbunyi tuntutan dimerdekakannya Palestina serta meminta Perdana menteri israel untuk dihukum. (bilal/arrahmah.com)