SELALU BEGITU

Selalu begitu,

kau kembali menjelma pendar

di dua bola mataku

yang sempat meredup

dalam putaran waktu

yang menyeretmu dalam belukar

membuatmu sukar

untuk sekedar berkabar...

Selalu begitu,

kau kembali menarik ujung bibirku

membentuk senyum

dengan menghadiahkan setumpuk canda

menghapus risau yang menjajah

hatiku

dengan tombak kekhawatiran

di ujung harap...

Selalu begitu,

kau kembali menyambungkan nafas cinta

yang megapmegap

karena tergantung ditiang kerinduan....

Dan selalu begitu,

tanpa bosan...

aku akan berteriak; jadi makin sayang deh sama kamu!